Flu Burung masih menjadi
perbincangan di berbagai media sehingga membuat orang awam cemas dan
menganggap bahwa flu burung sebagai penyakit berbahaya yang mencekam.
Apalagi sampai dilakukan sweeping, penembakan burung, dan pembakaran
unggas. Benarkah bahwa flu burung itu sangat berbahaya?
Menurut sumber dari
beberapa dokter hewan, sebenarnya flu burung tidak perlu ditakuti.
Karena virus H5N1 ini mudah mati ketika terkena sinar matahari
tidak lebih dari 3 detik. Dengan dasar tersebut, maka
sebenarnya tidak ada yang perlu dicemaskan dari munculnya isu flu
burung.
Flu burung memang
penyakit berbahaya bagi unggas karena bisa membunuh ternak secara
massal, dan juga pada manusia. Yang lebih penting dalam menelaah isu
flu burung ini adalah tidak menerima informasi secara mentah,
melainkan mamahaminya secara benar apa itu flu burung, mengenal
jenis klinis flu burung, lalu bagaimana cara menghindarinya supaya
unggas dan burung dirumah terhindar dari flu burung.
Hal ini penting untuk
dipahami karena jika suatu saat ada kejadian unggas atau burung yang
mati tiba-tiba tidak langsung divonis karena akibat flu burung,
karena selain flu burung banyak penyakit ganas juga yang bisa membuat
unggas dan burung mati secara tiba-tiba.
Tanda-tanda klinis flu
burung sangat mirip dengan penyakit newcastle / ND / tetelo. Tapi
anda harus mencurigai flu burung bila melihat kematian yang tinggi
dan cepat pada unggas. Masa inkubasi flu burung pada unggas
sekitar 2-5 hari dengan tanda-tanda klinis yang khas.
Berikut ini adalah
gejala klinis flu burung :
Gejala klinis yang dapat
diamati pada unggas yang terkena serangan flu burung adalah :
- Pembengkakan didaerah bagian muka dan kepala.
- Jengger, pial, kulit perut yang tidak ditumbuhi bulu berwarna biru keunguan.
- Kdang terdapat cairan atau lelehandari mata dan hidung.
- Biasanya kepala menunduk sampai paruhnya menyentuh lantai.
- Pendarahan dibawah kulit.
- Bercak pendarahan pada daerah dada, kaki dan telapak kaki.
- Batuk, bersin, dan ngorok.
- Pada ayam produksi telor turun dan cangkang telor lembek.
- Pada ayam sering diare dan kematian tinggi.
- Pada kasus yang ganas, dapat terjadi kematian mendadak tanpa menunjukkan gejala klinis seperti diatas.
Cara penularan flu
burung :
Ada 2 cara penularan flu
burung dari unggas satu ke unggas lainnya. Yaitu secara langsung dan
tidak langsung. Secara langsung adalah kontak dengan cairan/lendir
dari hidung, mulut dan mata ayam atau unggas yang sakit.
Feses unggas yang
mengandung virus konsentrasi tinggi dari ayam yang mencemari
lingkungan sekitar. Bila feses yang mengandung virus mengenai tempat
pakan dan minum bisa menular ke yang lain secara cepat.
Secara tidak langsung
bisa melalui perantara manusia. Misalnya petugas kandang, tamu, yang
membawa virus melalui alas kaki, pakaian, dsb. Karena itu tidak semua
orang boleh masuk kandang. Kalaupun boleh masuk, harus disterilkan
dengan seprotan desinfektan.
Virus flu burung juga
bisa dibawa oleh burung liar, karena itu bagi pemilik burung
khususnya pemakan biji-bijian yang sering menjemur diluar rumah dan
dengan didatangi burung gereja atau lainnya sebaiknya dihindari
burung kesayangan dari kontak langsung dengan burung liar.
Tips agar burung bebas dari flu
burung :
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan
agar burung atau unggas kesayangan anda terhindar dari flu burung :
- Hindari pembelian burung atau unggas baru (untuk sementara) apabila terpaksa jangan langsung dicampur dengan yang lama (dikarantina terlebih dulu).
- Batasi membawa burung atau unggas keluar kandang untuk sementara waktu baik untuk kontes, gantangan maupun pameran.
- Jangan digantung atau ditempatkan ditempat terbuka yang mudah didatangi burung liar.
- Bersihkan sangkar atau kandang dengan desinfektan / diterjen setiap 2-3 ari sekali. Termasuk memandikan burung tiap hari dengan memberikan sedikit desinfektan sekaligus menjemurnya. (virus H5N1 mudah mati oleh sinar matahari maksimal 5 detik).
Baca juga : Manfaat sinar ultraviolet bagi burung kenari
Bagaimana cara antisipasi
terhadap burung/unggas yang terserang?
Bila anda mengetahui ada
unggas/ burung yang sakit dengan ciri-ciri seperti terkena flu
burung, sebaiknya unggas/burung tersebut diisolasi ditempat tertutup
supaya tidak kontak dengan yang lainnya. Laporkan ke petugas Dinas
Peternakan setempat.
Pemusnahan unggas yang
masih hidup, dilaksanakan dengan cara penyembelihan. Orang yang
melakukan harus dalam keadaan sehat dan menggunakan pelindung seperti
masker, sarung tangan, kacamata, sepatu boot. Pemusnahan harus
dilakukan dengan cepat, untuk menghindari penyebaran. Semua darah dan
limbahnya dimusnahkan dengan cara dibakar atau dikubur.
Jangan membuang unggas
mati secara sembarangan. Unggas yang mati segera masukkan dalam
kantong plastik beserta alat-alat atau benda yang terkontaminasi.
Musnahkan dengan cara membakar dalam tong hingga habis. Atau mengubur
unggas yang mati berikut alat yang terkontaminasi dalam lubang yang
jauh dari sumur, kolam. Tebar kapur diatas unggas atau peralatan
sebelum ditimbun dengan tanah.
Bagaimana gejala flu burung pada
manusia?
Gejala flu burung pada manusia adalah
seperti dibawah ini :
- Demam tinggi (suhu badan tinggi daitas 38 derajat selsius).
- Batuk-batuk dan nyeri pada tenggorokan, nyeri otot.
- Sesak napas.
- Radang paru (pneumonia).
- Infeksi mata.
- Pusing.
- Mual dan nyeri perut.
- Muntah.
- Diare.
- Keluar lendir dari hidung.
- Tidak ada nafsu makan.
Jika terdapat
gejala-gejala seperti diatas, segeralah untuk periksakan ke dokter
atau kerumah sakit.
Jadi, kesimpulannya, flu
burung tidaklah seseram seperti yang dibayangkan orang-orang. Yang
perlu diingat, adalah bahwa :
- Flu burung bukan penyakit yang ditularkan melalui makanan.
- Aman mengkonsumsi telur, daging ayam, dan produk olahannya yang dimasak dengan baik.
- Tidak ada penularan flu burung melalui telur dan daging.
- Makan daging ayam dan telur perlu untuk kesehatan dan kecerdasan.
EmoticonEmoticon